Pemakaman Boedi Sampoerna Harga Peti Matinya Rp 500 Juta

“Pemakaman Boedi Sampoerna, Harga Peti Matinya Rp 500 Juta TEMPO Interaktif, Pasuruan – Tersisa Presiden Komisaris PT Hanjaya Sampoerna Tbk. Boedi Sampoerna dimakamkan di pemakaman Puncak Nirwana Memorial Park di Bukit Segogor Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Senin, 22 Agustus 2011. Boedi ialah orang pertama yang tempati pemakaman seluas 62 hektare ini. Sayangnya Tempo tidak dibolehkan turuti acara pemakaman. Kalian bukan pihak keluarga, tidak dapat masuk, katanya seseorang pria mempunyai tubuh tegap yang amankan acara pemakaman itu. Pemakaman dikunjungi pihak keluarga dan tokoh masyarakat di tempat. Sekitar seratusan mobil pribadi temani mobil jenazah mengarah pemakaman. Setelah hadir dalam tempat pemakaman, peti mati superbesar seharga Rp 500 juta dikeluarkan dari bus jenazah. Dari begitu jauh kelihatan belasan petugas pemakaman kelihatan kesulitan turunkan peti mati. Warga yang ingin lihat acara pemakaman hanya lihat dari jarak sekitar 100 mtr.. Ini pemakaman baru. Boedi Sampoerna adalah yang pertama menghuninya, kata Kepala Desa Pager Kecamatan Purwosari, Budi Utomo. Beberapa puluh petugas pengamanan amankan acara pemakaman. Memorial Park, Puncak Nirwana, berada di tiga desa yakni Desa Pager, Cendono, dan Sumberejo. Pemakaman seluas 62 hektare yang diurus Yayasan Bhakti Sosial Nugraha ini diresmikan 10 Juli tempo hari. Ruang pemakaman ini mempunyai jarak 65 km. dari Surabaya. Untuk mengarah tempat pemakaman cukup mudah, jalan sepanjang 1,5 km. dari jalan raya Surabaya-Malang telah mulus diaspal. Sedang jalan selebar 10 mtr. mengarah pemakaman telah dipasang paving stone. Boedi Sampoerna adalah generasi ke-3 kerajaan usaha rokok Sampoerna. Boedi meninggal dunia Senin, 8 Agustus lalu, di usia 78 tahun di Rumah Sakit Premier Surabaya karena kanker di lidah yang sudah menebar ke tenggorokan. Penyakit ini sudah terserang sejak Oktober tahun tempo hari. Keluarga sudah berupaya kerjakan usaha pengobatan dan operasi. Ia sempat kerjakan operasi pengangkatan lidah di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Sejak mulai itu Boedi tidak bisa berkomunikasi dengan verbal. Nama Boedi Sampoerna sempat terjebak dalam permasalahan Bank Century. Dananya sempat disimpan di bank itu atas bujuk rayu Dewi Tantular. EKO WIDIANTO “”

Leave a comment